Setelah kemarin sempat diumumkan bahwa jejaring sosial terbesar, Facebook segera mencapai 1 milyar. Namun, nyatanya dari 995 juta pengguna aktif yang dimiliki Facebook terdapat 83 juta yang diyakini sebagai akun palsu atau tidak nyata.
Pengelola Facebook meyakini bahwa dari 83 juta pengguna palsu tersebut dapat diklarifikasi menjadi tiga jenis. Jenis pertama yaitu akun duplikasi atau akun yang sama dari akun pengguna yang aktif.
Jenis kedua adalah akun lain yang digunakan oleh seorang pengguna untuk suatu bisnis, organisasi, atau keperluan lain seperti untuk menggunakan identitas hewan peliharaan. Jenis akun terakhir yaitu akun yang memang sengaja dibuat untuk melakukan spam kepada pengguna lain.
Dengan banyaknya akun yang palsu dimiliki Facebook, akan menjadi ancama tersendiri bagi keberlansungan bisnis Facebook yang bergantung pada kepercayaan pemasangan iklan bagi ratusan juga pengguna Facebook.
Bulan lalu koresponden BBC, menyelidiki dugaan pengklik "like" pada iklan Facebook dengan menggunakan akun perusahaan fiktif bernama VirtualBagel. Hasilnya, penghasil "like" palsu terbanyak datang dari timur tengah dan Asia. (JPNN.com)
Pengelola Facebook meyakini bahwa dari 83 juta pengguna palsu tersebut dapat diklarifikasi menjadi tiga jenis. Jenis pertama yaitu akun duplikasi atau akun yang sama dari akun pengguna yang aktif.
Jenis kedua adalah akun lain yang digunakan oleh seorang pengguna untuk suatu bisnis, organisasi, atau keperluan lain seperti untuk menggunakan identitas hewan peliharaan. Jenis akun terakhir yaitu akun yang memang sengaja dibuat untuk melakukan spam kepada pengguna lain.
Dengan banyaknya akun yang palsu dimiliki Facebook, akan menjadi ancama tersendiri bagi keberlansungan bisnis Facebook yang bergantung pada kepercayaan pemasangan iklan bagi ratusan juga pengguna Facebook.
Bulan lalu koresponden BBC, menyelidiki dugaan pengklik "like" pada iklan Facebook dengan menggunakan akun perusahaan fiktif bernama VirtualBagel. Hasilnya, penghasil "like" palsu terbanyak datang dari timur tengah dan Asia. (JPNN.com)