Situs micro-blogging populer Twitter sempat mengalami kelumpuhan atau tak dapat diakses pada Kamis (21/6/2012) sekitar pukul 09.00 waktu setempat (PT). Sebuah kelompok hacker atau peretas bernama UGNazi mengklaim bertanggung jawab atas kelumpuhan selama sekitar 40 menit tersebut.
Seperti dilansir oleh Cnet dari cbsatlanta.com, peretas bernama Hannah Sweet alias "Cosmo" atau @CosmoTheGod di Twitter dari kelompok tersebut mengaku menyerang Twitter dengan metode "distributed denial of service".
Akibatnya, selama durasi serangan tersebut, Twitter tidak muncul di hasil pencarian Google ataupun Bing. Internet dibuat tidak mengenali eksistensi situs tersebut.
Sweet mengatakan bahwa kelompoknya menyerang Twitter karena situs itu mendukung regulasi Cyber Intelligence Sharing and Protection Act (CISPA) yang mengizinkan pemerintah federal dan pihak swasta untuk membagi-bagikan informasi tentang kemungkinan ancaman cyber.
Lebih lanjut, Sweet mengatakan bahwa kelompoknya sudah "dibuntuti oleh FBI belakangan ini". Sweet juga menyebutkan bahwa nama-nama asli para anggota kelompok tersebut telah dipublikasikan di situs milik UGNazi. "Kami tak takut pada hukum," kata Sweet.
Pihak Twitter sendiri lewat akun @TwitterComms menyangkal klaim kelompok peretas tersebut. Menurut Twitter, lumpuhnya situs itu disebabkan oleh "error beruntun" (cascading bug) yang menghasilkan efek domino di dalam komponen infrastruktur sistem Twitter.
Seperti dilansir oleh Cnet dari cbsatlanta.com, peretas bernama Hannah Sweet alias "Cosmo" atau @CosmoTheGod di Twitter dari kelompok tersebut mengaku menyerang Twitter dengan metode "distributed denial of service".
Akibatnya, selama durasi serangan tersebut, Twitter tidak muncul di hasil pencarian Google ataupun Bing. Internet dibuat tidak mengenali eksistensi situs tersebut.
Sweet mengatakan bahwa kelompoknya menyerang Twitter karena situs itu mendukung regulasi Cyber Intelligence Sharing and Protection Act (CISPA) yang mengizinkan pemerintah federal dan pihak swasta untuk membagi-bagikan informasi tentang kemungkinan ancaman cyber.
Lebih lanjut, Sweet mengatakan bahwa kelompoknya sudah "dibuntuti oleh FBI belakangan ini". Sweet juga menyebutkan bahwa nama-nama asli para anggota kelompok tersebut telah dipublikasikan di situs milik UGNazi. "Kami tak takut pada hukum," kata Sweet.
Pihak Twitter sendiri lewat akun @TwitterComms menyangkal klaim kelompok peretas tersebut. Menurut Twitter, lumpuhnya situs itu disebabkan oleh "error beruntun" (cascading bug) yang menghasilkan efek domino di dalam komponen infrastruktur sistem Twitter.
Sumber :