Pemerintahan India telah memberikan deadline 12 jam kepada Twitter untuk menghapus halaman yang berisi kebencian atau Twitter akan diblokir sementara dari negara tersebut. Ancaman itu terkait dengan adanya kerusuhan umat beragama, yakni antara Hindu fundamentalis dan kelompok muslim di negara bagian Assam.
Deadline tersebut diberikan karena Twitter tidak menanggapi permintan protes pemerintah India pada selasa lalu agar menghapus sekitar 28 halaman yang mengandung konten penghasut dengan rincian fiktif terhadap pecahnya kerusuhan komunal di negara bagian Assam. Pemerintah India telah blokir lebih dari 200 situs dengan konten yang sama.
Reuters melaporkan pada selasa lalu bahwa beberapa mahasiswa dan pekerja dari wilayah timur laut India melarikan diri dari Mumbai dan kota-kota lainnya karena takut akan pembalasan kekerasan terhadap muslim di Assam setelah beredar sms ancaman dan foto kerusuhan yang beredar di internet.
Seperti yang dikutip pada chip.co.id bahwa Twitter tidak merespon protes Kantor Perdana Menteri India terhadap akun-akun palsu pada hari Rabu. Twitter hanya mengatakan bahwa akan bekerja sama untuk menghilangkan konten yang melanggar hukum dan akun-akun Twitter tersebut.
Foto rekayasa yang disebarkan oleh Hindu fundamentalis di India adalah seorang biksu tibet yang membakar diri karena kependudukan China. Tapi, diubah pada keterangan menjadi seorang biksu tibet yang membakar diri karena melawan imigran muslim 'ilegal'.
Deadline tersebut diberikan karena Twitter tidak menanggapi permintan protes pemerintah India pada selasa lalu agar menghapus sekitar 28 halaman yang mengandung konten penghasut dengan rincian fiktif terhadap pecahnya kerusuhan komunal di negara bagian Assam. Pemerintah India telah blokir lebih dari 200 situs dengan konten yang sama.
Reuters melaporkan pada selasa lalu bahwa beberapa mahasiswa dan pekerja dari wilayah timur laut India melarikan diri dari Mumbai dan kota-kota lainnya karena takut akan pembalasan kekerasan terhadap muslim di Assam setelah beredar sms ancaman dan foto kerusuhan yang beredar di internet.
Seperti yang dikutip pada chip.co.id bahwa Twitter tidak merespon protes Kantor Perdana Menteri India terhadap akun-akun palsu pada hari Rabu. Twitter hanya mengatakan bahwa akan bekerja sama untuk menghilangkan konten yang melanggar hukum dan akun-akun Twitter tersebut.
Foto rekayasa yang disebarkan oleh Hindu fundamentalis di India adalah seorang biksu tibet yang membakar diri karena kependudukan China. Tapi, diubah pada keterangan menjadi seorang biksu tibet yang membakar diri karena melawan imigran muslim 'ilegal'.